Membaca kehidupan para Sufi, bisa didapatkan dari berbagai kitab klasik pesantren. Kitab klasik ini lebih di kenal dengan nama “kitab kuning”, karena memang kertasnya berwarna kuning dan menjadikan lebih sejuk bagi mata yang membacanya. Dalam kitab tersebut dijelaskan bagaimana para Sufi mencari dan mencintai Tuhan. Tingkatan yang tertinggi dari kecintaan itu adalah tatkala para Sufi bukan hanya meyakini keberadaan Tuhan, namun juga “menyaksikan” keberadaan-Nya. Tingkatan ini disebut tingkatan Ma'rifat.
Dalam praktek klinis neurologis, seringkali dokter berhadapan dengan pasien SAH yang diyakini mengalami vasospasme. Namun dalam banyak kasus, dokter bersangkutan tidak meyaksikan secara langsung bagaimana vasospasme terjadi. Terjadinya vasospasme dapat diketahui melalui kondisi klinis pasien, misalnya terjadi defisit fokal neurologis setelah SAH, karena memang vasospasme akan menyebabkan infark pada area bersangkutan. Atau vasospasme dapat diketahui secara tidak langsung menggunakan Transcranial Doppler (TCD) dengan pengukuran melalui bone window, kemudian didapatkan nilai (Peak, Mean, P.I, R.I) pada ICA, MCA, ACA maupun PCA. Pengukuran dengan TCD sangat tergantung pada operator. Pengalaman klinis membuktikan bahwa dalam beberapa kasus didapatkan pemeriksaan TCD yang normal meskipun didapatkan vasospasme.
Menyaksikan vasospasme yang sesungguhnya hanya mungkin melaui serebral DSA. Akan tampak pembuluh darah yang menyempit (spasme), terutama pada lokasi dengan jumlah darah yang cukup tebal pada rongga subarachnoid sesuai gambaran CT Scan kepala. Apabila terlihat adanya vasospasme yang cukup signifikan, seorang neurointervensionist akan melakukan pemberian intra arterial (IA) nimodipin, atau dengan melakukan ballooning. Perhatikanlah gambaran serebral DSA berikut :
Gambar diatas adalah pasien dengan A.Com aneurysma. Tampak adanya vasospasme yang signifikan pada distal ICA, MCA dan ACA. Lalu bandingkanlah dengan Gambaran DSA berikut yang dilakukan beberapa minggu setelah coiling dilakukan :
Tampak adanya perbedaan yang nyata antara gambaran serebral DSA pertama dan kedua. Gambaran DSA ini juga sesuai dengan klinis pasien. Pasien yang mulanya datang dengan nyeri kepala hebat dan disorientasi,kemudian membaik tanpa keluhan apapun.
Ternyata “menyaksikan” bukan hanya memperteguh “keyakinan,” namun juga memberikan kepuasan dan penghayatan yang demikian dalam.
Melihat memang lebih baik daripada mendengarkan.
ReplyDeleteTerimakasih dr. Ahsan. Salam kenal.