Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Saturday 21 January 2017

Prof. B. Chandra dan Si Capung

Tahukah Kita, apa yang terjadi pada otak kita saat minggu-minggu pertama dalam rahim ? susunan saraf pusat kenyataannya hanya berupa tiga bentukan tabung, kemudian berkembang menjadi lima bentukan tabung menyerupai seekor capung. Awal sebelum pembuluh darah terbentuk, nutrisi dipenuhi hanya oleh diffusi dari cairan amnion.

Maka, tatkala bentukan serupa tabung itu makin membesar, diffusi tak lagi mampu memenui kebutuhan nutrisi. Akibat peningkatan kebutuhan metabolik, maka dimulailah proses vaskulogenesis dan angiogenesis.

(Si Capung dari buku Surgical Neuroangiography, Lasjaunias P et.al)

 Tahukah Kita, bahwa ternyata pembuluh darah kortikal yang paling tua adalah anterior cerebral artery (ACA), ia bersama anterior choroidal artery (saat itu sangat prominen) memenuhi kebutuhan “ Si Capung” agar terus tumbuh membesar. Si Capung memiliki 5 segmen berupa vesikel yang bernama Telenchephalon (1), Dienchephalon (2), Mesenchephalon(3), Metenchephalon (Pons) dan Myelenchephalon (medulla oblongata).

Tahukan Kita, bahwa Si Capung mendapat aliran darah hanya dari satu sistem vaskuler, yaitu primitive common carotid artery (PCCA). Kala itu, tidak ada sebutan basiler artery dan vertebral artery. PCCA mampu memenuhi kebutuhan kelima tabung. Kala itu, tidak ada sirkulasi anterior (sistem carotis) dan sirkulasi posterior (sistem vertebrobasiler). Hanya ada satu sirkulasi dari PCCA.

Waktupun berjalan, middle cerebral artery (MCA) yang saat ini di kenal, dan memiliki popularitas, karena ukuran dan perannya sangat vital, ternyata, pada mulanya hanya sebuah cabang kecil dari ACA. Anterior choroidal artery yang mulanya berperan sangat  besar, mulai menarik diri, berkembanglah MCA dengan banyak cabang, memenuhi kebutuhan serebral, menjadi primadona baru vaskularisasi serebral.

Tahukan Kita, setelah itu, PCCA juga mulai menarik perannya, dua tabung terakhir telah berkembang begitu rupa, dan pembuluh darah sirkulasi posterior telah telah terbentuk. Muncul nama vertebral artery dan basiler artery. PCCA, menjadi sirkulasi anterior (sistem carotis) saja, namun jasanya dalam memelihara sistem posterior masih terlihat sampai sekarang. Ia tidak memisahkan diri sama sekali, masih ada bentukan pembuluh darah kecil bernama posterior communicating artery (P.com) yang tersisa. PCCA adalah Ibu, apabila aliran darah posterior terganggu, Sang ibu melalui P.com akan sigap memberikan bantuannya dengan memberikan suplai menuju sirkulasi posterior.

Lalu apa hubungannya denga Prof. Benjamin Chandra, dr. Sp.S(K), Sp.KJ,Ph.D ?

Prof. Chandra, bagi para neurolog generasi akhir , mugkin hanya mengenal namanya saja. Para dokter muda FK UNAIR menjelang tahun 2000an, beruntung masih sempat bersua beliau seminggu sekali. Buku Neurologi Klinis tulisan beliau menjadi rujukan,  di bawa kemana saja para DM dan PPDS pergi, saat itu akses internet dan e-book tidaklah semudah seperti sekarang.

Selepas Prof. Soejonoes, pendiri neuropsikiatri UNAIR, Prof. Chandra menjadi Kepala Bagian, membentuk fondasi neurologi Surabaya. Dari neurologi muncullah berikutnya departemen Bedah Saraf dan Rehabilitasi Medik, dimana iniasiator kedua departemen sangat erat berhubungan dengan Neurologi.

Prof. Chandra dalam tataran “individu” pembuluh darah serupa anterior choroidal artery , sangat prominen pada masanya, dan saat ini kalaupun tak tampak, namun signifikan ada. Beliau, bagi neurologi Surabaya merupakan pendahulu yang membukan jalan lebar. Saat ini, neurologi Surabaya berkembang cukup pesat, dan sebelumnya menjadi pengampu neurologi Solo, Udayana dan Brawijaya, kini ketiganya telah mampu berkarya luar biasa,  mandiri dan paripurna.

Para pendahulu adalah inisiator keberadaan kita saat ini. Kita ada karena bimbingan dan sentuhan tangan-tangan mereka.