Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Friday 22 July 2011

JANGAN AMBIL JALAN PINTAS

Istilah “Jalan Pintas” dalam kehidupan keseharian memiliki konotasi kurang baik. Istilah tersebut sering dipakai untuk seseorang yang ingin mencapai tujuan namun dengan cara cepat tanpa proses normal. Seseorang yang mengambil jalan ini berorientasi hasil, bukan orientasi proses. Padahal proses itulah yang akan membuat seseorang menjadi kuat dan liat. “Jalan Pintas” semacam ini akan membuat kehidupan menjadi abnormal. Generasi yang akan dihasilkanpun adalah generasi rapuh dan mudah menyerah.

Saat mempelajari neurovaskular akan ditemukan pula abnormalitas akibat “Jalan Pintas”. Vaskularisasi otak maupun medula spinalis akan berjalan baik apabila fase arteri diikuti oleh fase vena secara berurutan. Fase vena akan muncul begitu fase arteri selesai. Namun, adakalanya fase vena muncul sebelum fase arteri berakhir. Ada “Jalan Pintas” yang dilewati oleh aliran darah yang langsung masuk ke sistem vena. Hal ini akan menimbulakan suatu keluhan dan tanda, tentu tergantung di area mana kelainan itu berada.

Ambillah contoh seorang laki-laki,57 tahun yang mengeluh vertigo dan mengalami gangguan keseimbangan saat berjalan. Dia juga mengeluhkan adanya suara di belakang telinga kana-kiri. MRI pada pasien ini normal. Pemeriksaan serebral DSA ditemukan gambaran sebagai berikut :




Pada injeksi dengan kontras arteri vertebralis (gambar atas), tampak fase vena yang muncul sangat dini sebelum fase arteri berakhir. Ini mengakibatkan sebagian aliran darah tidak mencapai target seharusnya. Pada injeksi selektif eksternal carotid, tampak fase vena yang sangat dini muncul melalui arteri occipitalis. “Jalan Pintas” ektracranial ke intracranial ini menimbulakan keluhan “bruit” pada penderita, dan dapat terdengar melalui stetoskop. “Jalan Pintas” ini dikenal dengan Arterio-Venous Fistula (AVF).

AVF juga dapat terjadi pada medulla spinalis. Lihatlah gambar MRI yang terjadi pada laki-laki, 18 tahun di bawah ini :



Pada potongan T2 axial tampak adanya ektasis vena. Dan pada potongan T2 sagital tampak pula lintasan vena yang berjalan dari atas ke bawah. Pada Spinal DSA akan tampak jelas fase arteri-vena, injeksi yang dilakukan selektif pada arteri segmental juga akan menunjukkan pada tingkat mana kelainan itu terjadi. Perhatikan hasil spinal DSA berikut ini :


Modalitas diagnostik dengan DSA ini akan sangat membantu menuntut ke arah terapi. Embolisasi pada AVF masih merupakan pilihan utama. Pasien diatas datang dengan keluhan paraplegia, setelah embolisasi keluhannya berangsur membaik, dan evaluasi motorik terdapat perubahan yang bermakna.

2 comments:

  1. Kelihatannya dokter menekuni bidang ini dengan hati, mohon izin link, ya dokter. Kami yang orang awam kadang butuh informasi seperti ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih Smarandana atas apresiasinya. Dengan senang hati, silahkahkan di share...Salam kenal.

      Delete