Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Sunday 29 March 2020

Tiga Ekor Ikan

Pada sebuah sungai jernih, tampak tiga ekor ikan sedang bermain. Ikan pertama mendengar deru air yang berubah, ia tahu bahwa akan segera datang nelayan yang menangkap mereka. Ikan pertama memberikan informasi pada kedua temannya, setelah itu pergi menuju tempat yang tak terjangkau. Kedua ikan tersisa masih bermain. Ikan kedua baru menyadari saat nelayan sudah dekat, kemudian pura-pura mati dan terapung di atas air. Melihat ikan mati, nelayan mengambil dan melemparnya ke aliran sungai yang lain, dan ikan kedua selamat. Ikan ketiga masih sibuk lalu lalang dan bermain-main tanpa peduli. Nelayan seketika menangkapnya dan memasukkannya dalam keranjang.

Ikan pertama gambaran orang bijak. Ia menyalakan obor sendiri. Ia adalah pemandu dan pemimpin kafilah. Sebagian orang menangkap cahaya yang dibuatnya, dan akan mengikutinya.

Ikan kedua gambaran orang setengah bijak. Ia tahu bahwa orang bijak adalah cahaya, ia berpegang pada orang bijak seperti orang buta pada penuntunnya. Ia seolah mati, namun kemudian bangkit dari keterpurukan, mengikuti arah cahaya.

Ikan ketiga adalah Si Pandir, tak punya kebijakan sama sekali dan mengabaikan orang lain. Ia tak tahu apa-apa tentang jalan, sedikit atau banyak, namun merasa malu mengikuti langkah pemandu.

Dalam wabah dan bencana ini, setiap orang bisa menjadi orang pertama dan orang kedua. Hindarilah menjadi orang ketiga, yaitu orang yang tak mau mengerti, jiwanya buta, tak mau mendengar nasehat teman-teman disekitarnya. 

(Adaptasi dari Matsnawi Jalaluddin Rumi)

Thursday 26 March 2020

Sujud Terakhir....

Bagi kami tenaga medis…
Di tengah ketidakpastian wabah corona,
Jeda waktu sholat dan ibadah,
Betapa kami syukuri luar biasa…

Entah mengapa…
Begitu nikmatnya rukuk dan sujud hari-hari ini….
Seolah ini sujud terakhir kami ….
Karena kami tak pernah tahu,…
Adakah esok, masih bisa mengulanginya

Berapa banyak sejawat kami pergi….
Saat wabah melanda negeri,
Sujud-sujud terakhir mereka itu …
Adalah sebenar kenangan abadi,
Permata indah tiada terganti..

Monday 23 March 2020

Perginya Nikmat "Hari Biasa"

Kala gelombang wabah melebar,
Manusia mulai tersadar,
Betapa "hari biasa"
Adalah nikmat luar biasa

Rapuh benar manusia
Porak-poranda tata dunia
Hanya oleh mahluk mikro ciptaan-Nya
Bukankah ini belum seberapa ?
Bahkan belum setetes ilmu sang Maha

Ampuni kami, sayangi kami...

Sungguh kami telah mendengar,
Kau ceritakan dalam kitab suci-Mu
Tentang Kaum terdahulu..
Yang hancur, Yang luluh lantak....
Agar menjadi pelajaran...
Bagi kami di akhir zaman...

Kini semua di depan mata...
Sungguh sangat mudah terjadi lagi..
Tiada sulit ...
Apabila Engkau menghendaki....

Ampuni kami, sayangi kami...

Ijinkanlah yang tersisa di bibir kami,
Dzikir dan istigfar tiada henti...
Berikahlah rizki di akhir hayat...
Hanya LafadzMu penuh melekat...

Surabaya, 23 Maret 2020
Bersama melawan Corona