Demikianlah yang sering ditanyakan oleh pasien saat dokter menganjurkan prosedur serebral DSA (Digital Substraction Angiografi). Tentu saja semua prosedur medis memiliki risiko. Namun, prosedur medis tidak akan dilakukan jika manfaat prosedur tersebut tidak lebih besar dari risikonya.
Serebral DSA adalah prosedur angiografi dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah, umum-nya dari pangkal paha (arteri femoralis). Pasien terlebih dahulu dilakukan injeksi anastesi lokal, sehingga saat kateter dimasukkan dalam pembuluh darah, pasien tidak lagi merasa nyeri. Pada beberapa kondisi, insersi kateter dapat menggunakan pembuluh darah pada lengan. Terkadang diperlukan anastesi umum pada pasien yang gelisah, anak-anak, atau pasien dengan penurunan kesadaran.
Kateter kemudian dimasukkan dalam pembuluh darah dengan bantuan guide wire. Apabila sudah berada pada pembuluh darah yang sesuai, maka diinjeksikan kontras yang telah dicampur dengan cairan fisiologis NaCl 0.9% dan heparin (umum-nya 500 cc Nacl 0,9 % dengan heparin 3000 IU). Setelah semua pembuluh darah selesai digambar dengan kontras, kateter dikeluarkan dari pembuluh darah pangkal paha, dan semua alat dikeluarkan. Luka tersisa hanya sebesar tusukan jarum. Selama injeksi kontras, pasien akan merasa sensasi hangat dan seolah melihat kerlipan bintang saat kontras masuk ke pembuluh darah mata.
Dari anastesi lokal sampai selesai prosedur, memakan waktu sekitar 30-45 menit. Risiko yang mungkin (tidak sering terjadi) adalah lebam ditempat suntikan (hematoma), alergi kontras, terbentuknya bekuan darah karena device yang dimasukkan, diseksi atau robekan arteri, perdarahan, serta efek kontras yang dapat menimbulkan keluhan lain. Semua risiko ini sebesar < 3%,artinya 97% merupakan prosdur yang aman untuk dilakukan. Risiko tersebut mungkin terjadi pada usia tua, hipertensi tidak terkontrol, diabetes mellitus yang tidak teregulasi dan faktor risiko lainnya.
Prosedur serebral DSA ini sangat penting untuk mengetahui anatomi pembuluh darah otak. Kepekaannya mendekati 100% jika dibanding dengan CT angiografi atau MR angiografi. Apabila diperlukan, prosedur DSA ini akan dilanjutkan dengan prosedur intervensi yang merupakan prosedur terapi. Prosedur terapi bisa berupa angioplasty, stenting, coiling atau embolisasi.
No comments:
Post a Comment