Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Wednesday 23 August 2023

Saya Hanyalah, Bukan Saya adalah Nevi



Saat memasuki cathlab. Pasien terbaring, prosedur siap dilakukan. Seorang Nevi sering menyangka prosedur akan berlangsung cepat. Ah, hanya diagnostik saja, hanya simple aneurisma saja, hanya single nidus BAVM saja....... Namun, beberapa kali terjadi, prosedur menjadi panjang, baik karena sulitnya anatomi maupun karena komplikasi prosedur. Apa yang tampak mudah menjadi kompleks. Pada sisi lain, ada banyak prosedur yang tampak sulit dan butuh waktu panjang, berlangsung lancar. 

 

Ternyata, bahkan Nevi dengan jam terbang tinggi, akan mengalami hal tersebut. Artinya seorang Nevi hanyalah seorang yang menjalankan prosedur berdasarkan keilmuan, sedangkan hasil akhir prosedur di luar kuasanya sendiri. Pernyataan "Saya hanyalah Nevi" akan membuat rendah hati dan berhati-hati. Hal tersebut akan membuat Nevi selalu berdoa, bukan hanya pada setiap awal prosedur, bahkan pada setiap injeksi kontras yang dilakukan. Tetapi, saat Nevi mulai menyatakan diri bahwa "Saya adalah Nevi," "Kesuksesan prosedur adalah karena saya," maka dari sanalah problem bermula. Problem yang berkaitan dengan prosedur, maupun problem yang berkaitan dengan interaksi sosial. 

 

Ada seorang Nevi yang sangat menikmati setiap injeksi kontras di cathlab. Setiap injeksi yang dia lakukan, disertai dengan doa dan dzikir. Doa, yang dimana biji tasbih tak perlu diputar. Doa, yang dimana sajadah tak perlu dibentangkan. Doa melambangkan kelemahan dan kekurangan seorang Nevi. Harapannya, prosedur lancar tanpa komplikasi. Atau, jikapun ada komplikasi, merupakan komplikasi yang ringan dan reversibel. 

 

Seorang Nevi menggunakan apron saat prosedur, seperti seorang tentara yang menggunakan baju besi (armor). Baju besi seorang prajurit melindungi dari semua senjata musuh dihadapannya. Bagi seorang Nevi, apron juga merupakan "baju besi," yang melindunginya dari radiasi. Lebih dari itu, apron harus menyadarkan dirinya, ada yang lebih berbahaya dari radiasi, yaitu nafsunya sendiri. Nafsu yang menyebabkan dirinya membusungkan dada dan menyatakan "Saya adalah Nevi," yang meyakini "the success of the procedures are in my hand."

 

Maka, ada Doa yang selalu dipanjatkan oleh seorang Nevi. Kuplet Doa ini diambil dari kumpulan doa yang termasyhur bernama "The Great Armor" (Jausyan Kabir):

 

Wahai Yang segala sesuatu tunduk dalam keagungan-Nya,

Wahai Yang segala sesuatu pasrah dalam kekuasaan-Nya, 

Wahai Yang segala sesuatu takluk dalam keperkasaan-Nya, 

Wahai Yang segala sesuatu merendah dalam kehebatan-Nya, 

 

Wahai Yang semua langit tegak dengan perintah-Nya, 

Wahai Yang semua bumi terhampar dengan izin-Nya, 

Wahai Yang petir bertasbih dengan puji- pujian-Nya, 

Wahai Yang tidak menzalimi penghuni kerajaan-Nya 

 

Maha Suci Engkau wahai Yang tidak ada Tuhan selain Engkau, 

Berikanlah keamanan.....

Berikanlah keamanan.....

Bebaskan kami dari api neraka

No comments:

Post a Comment