Desember 1995, wajah neurologi dunia berubah cerah, publikasi di
NEJM tentang efektivitas IV-thrombolysis < 3 jam pada stroke, sontak
menjadikan suasana hangat, bahkan sedikit panas. Istilah Time is
Brain mengemuka, semakin cepat pasien datang, makin banyak sel
otak yang terselamatkan.
NEJM September 2008. Berita dari Eropa, hanya untuk memperpanjang
waktu 1.5 jam (menjadi < 4.5 jam), memerlukan waktu sekitar 13 tahun. Konon,
tambahan 1.5 jam ini, mendapat banyak applause dan standing
ovation cukup lama saat pertama kali dipresentasiakan. Lagi-lagi Time
is Brain menjadi mantra utama.
Sekitar 20 tahun kemudian, yaitu pada 2015, time windows menjadi
6 jam. Diawali dengan beberapa studi yang sangat meyakinkan tentang tindakan
neurointervensi, yaitu tindakah thrombectomy pada large vessel acute
ischemic stroke, AHA/ASA memberikan rekomendasi Class I, Level A.
Kemudian timbul banyak pertanyaan di kalangan neurolog dunia,
apakah mungkin waktu untuk thrombectomy diperpanjang lebih dari 6 jam. Suatu
pertanyaan yang sangat rasional, hal ini didasari betapa perkembangan
neuroimejing telah dapat menunjukkan pada klinisi, berapa luas core dan
berapa luas area penumbra yang masih tersisa.
Saat ini, hanya beberapa hari yang lalu, 16 Mei 2017, dua orang
interventional neurologist (Tudor Jovin dan Raul Nogueire), mempresentasikan
DAWN trial di ESOC (European Stroke Organization Conference). Dan kesimpulan
dari trial ini sungguh mencengangkan, terutama bagi neurointerventionist, ternyata
pasien masih bisa mendapat manfaat dengan thrombectomy meskipun stroke terjadi
telah melebihi 6 jam (tepatnya 6-24 jam). Dengan clinical independency dalam 90
hari, dibandingkan antara thrombectomy dan medical
management, 48.6% : 13.1%, dengan number needed to treat (NNT)
2.8.
Pertanyaannya, apakah berarti Time is no longer a Brain ?
Yang jelas neurointerventionist memiliki lebih banyak waktu untuk
melakukan tindakan. Hal yang perlu dicatat adalah penentuan core dan penumbra dilakukan
dengan CT atau MR perfusion, yang tentu saja memerlukan software dan adanya
neuroradiolog yang siap dan berjaga. Dan yang tidak boleh dilupakan juga,
penelitian ini menyatakan bahwa meskipun lebih dari 6 jam, semakin awal pasien
datang, semakin baik keluaran klinisnya. Waktu lebih dari 6 jam tidak berlaku
untuk semua individu, hanya berlaku pada individu tertentu dengan kolateral
yang baik yang masih mampu mempertahakan area penumbra yang cukup luas meskipun
telah melebihi 6 jam.
Akhirnya, Time is Brain adalah mantra yang
masih harus diucapkan oleh semua neurolog, untuk mendorong pasien stroke segera
datang ke rumah sakit.
Pertanyaan
terakhir, dengan makin efektifnya thrombectomy dan makin panjangnya waktu,
sudah adakah neurointerventionist di tempat kita bekerja ? tampaknya duplikasi
jumlah neurointervensionist sangat diperlukan dalam waktu yang tidak terlalu
lama.
No comments:
Post a Comment