Dalam Neurologi, kedua istilah ini banyak dipakai untuk
kasus malformasi vaskuler (semisal pada AVM dan AVF). Namun, bukan hanya pada
kondisi patologis saja, adanya feeding
artery dan draining vein juga
terjadi pada vaskularisasi parenkim otak normal. Parenkim otak normal tidak hanya memerlukan kebutuhan metabolik adekuat, namun juga harus mengeluarkan
sisa metaboliknya untuk dibuang atau di reproduksi kembali.
Adanya feeding artery
yang membawa nutrisi dan kebutuhan metabolik tubuh, perlu beriringan dengan draining vein yang membawa sisa
metabolik keluar. Serupa dengan makanan yang kita makan melalui mulut , sebagian
ampas akan dibuang kemudian.
Dalam kehidupan sosial, ada pendapatan dan ada pula pajak
yang harus dikeluarkan. Dalam kehidupan keber-agamaan, ada rizki dan ada zakat
yang harus dibayarkan. Dalam dunia pendidikan, ilmu yang didapatkan perlu segera ditunaikan.
Semua ini adalah sunnatullah. Tidak semua yang didapat
adalah milik kita. Ada bagian hak orang lain, dan apabila tidak ditunaikan akan
“menurunkan derajad” diri kita sendiri, baik dihadapan manusia maupun dihadapan
Allah SWT. Hidup akan terasa indah dan seimbang jika mengikuti sunnatullah.
Apabila aliran feeding
artery melebihi aliran yang biasa dikeluarkan melalui draining vein,
disebut hiperperfusi, akan mengakibatkan perdarahan dan ensefalopati. Apabila
aliran ini berkurang dan lebih kecil dari kebutuhan, akan menyebabkan iskemia.
Apabila darah yang keluar melalui draining vein berlebihan, disebut sebagai shunting, akan ada iskemia
relatif, akan ada steal phenomenon,
yang seharusnya didistribusikan, dibuang lebih awal. Ini adalah gambaran pemborosan. Apabila darah yang keluar
melalui draining vein dihambat dan dibatasi, akan ada peningkatan tekanan
intravena, maka terjadilah perdarahan dan gangguan fungsi otak sekitarnya.
Feeding memerlukan
draining,
rizki memerlukan zakat,
dan ilmu memerlukan amal....
rizki memerlukan zakat,
dan ilmu memerlukan amal....
No comments:
Post a Comment