Kesedihan itu nyata
Katakutan benar melanda
Tentang integritas pribadi
Yang tiada sungguh luluh mengabdi
Apakah arti jauhnya perjalanan
Jika ia tanpa makna, miskin tujuan
Jalanan terjal membuat limbung
Tak lagi kukuh dalam berhitung
Berhitunglah…..
Bacalah buku catatan, catatan-mu sendiri
Malukah engkau
Tersipukah engkau
Baru tersadar dan bersandar penuh menyesal
Setiap engkau pasti akan ditanya
Saat ini engkau perlu bertanya
Sudah pantaskan jika ditanya ?
Tersungkurlah sekarang…..
Jangan tunggu akan dan akan
Ratakan tempat sujudmu dengan ratapan
Ikuti jalan setiap, setiap kekasih-Nya
Sujudkan hatimu dengan selalu
Bukan karena meminta baik
Bukan karena mengharap mulya
Sujudmu karena lalaimu begitu kontinyu
Sungguh menakutkan jika ia terus berlalu
Mengikuti hari-harimu, sedang hatimu makin membeku
Sekarang, hanya tersisa beberapa waktu ….
Carilah lagi bening tetes air
Dan itu pernah kau rasakan
Jadilah telaga jernih dengan kumpulan embun-nya
Alirkan ia ke setiap arah
Teruslah bergerak, menuju cinta-Nya
Cinta sejati abadi, cinta yang tiada fana
Cinta sejati abadi, cinta yang tiada fana
No comments:
Post a Comment