Pada naSAH sumber perdarahannya tidak diketahui,
diperkirakan berasal dari vena atau arteri-arteri kecil. Perdarahan yang
disebabkan naSAH biasanya tidak begitu hebat dan memiliki sifat yang lebih “benign”
dibandingkan aSAH. Namun, karena
gambaran klinis dan CT scan seringkali tumpang tindih antara keduanya, maka
sangat penting mengidentifikasi tampilan klinis dan kuantifikasi jumlah
perdarahan.
Saat CT scan telah menunjukkan SAH, maka segera diperlukan imejing vaskuler untuk memastikan apakah kausanya aneurysmal atau non-aneurysmal.
Idealnya dilakukan 3D Digital Substraction Angiography (DSA) sebagai gold
standard. Namun, jika diperlukan suatu modalitas imejing yang cepat dan non-invasive
maka CT Angiografi merupakan pilihannya. CTA memiliki keterbatasan tidak sukup
sensitif mendeteksi aneurysma dengan ukuran < 3mm dan dekat dengan tulang.
Karena itu, apabila tidak ditemukan aneurysma pada gambaran CTA, setelah
sekitar 7 hari diperlukan 3D DSA untuk konfirmasi ada tidaknya aneurysma. Disamping menunggu beberapa saat agar perdarahan terserap, DSA menggunakan kontras sebagaimana CTA.
Bagaimana dengan MRA ? sensitivitas MRA (1,5 tesla) masih dibawah sensitivitas CTA (64 slices) dalam mendeteksi aneurysma intracranial. Pada center Neurointervensi
terkemuka yang available 24 jam, pasien dapat langsung dilakukan 3D DSA baik
dengan anastesi lokal maupun general, kapanpun pasien datang, dan saat itu pula
dapat diputuskan pilihan treatment jika diperlukan.
Presentasi klinis SAH memiliki korelasi dengan berapa banyak
jumlah darah yang terlihat di CT Scan, ini ditunjukkan dalam sebuah studi (Tsermoulas
G et.al, 2013; Clinical Neurology & Neurosurgery). Dengan menggunakan score
Hijdra (telah dibahas pada tulisan terdahulu dalam blog ini ) dapat
diidentifikasi korelasinya apakah aSAH atau naSAH. Total score Hijdra 42 (30 dihitung
dari cisterna, 12 dari ventrikel). Pasien dengan aSAH memiliki score hijdra
rata-rata 21 (range 2-41), sedangkan naSAH memilki rata-rata 8 (range 3-29).
Pada pasien dengan koma (GCS ≤ 8) memiliki rata-rata 27 (range
9-41).
Mortalitas dalam studi tersebut (421 pasien; 359 aSAH; 62
naSAH) dilaporkan 13% pada aSAH dan 0% pada naSAH. Secara umum dapat dikatakan
bahwa koma yang terjadi pada waktu awal dan prognosis yang buruk hanya terjadi
pada aSAH dan tidak pada naSAH.
No comments:
Post a Comment