Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Sunday, 13 October 2024

Neurointervensi: Bendera dan Harga Tak Terbeli


Dengan menjadi Neurointervensionist (Nevi), seorang neurolog memiliki kompetensi lebih tinggi. Menjadi Nevi berarti memiliki "otoritas" atas pasien. Mendapat kepercayaan penuh untuk memberikan tatalaksana neurointervensi, apapun bentuknya. 

 

Suatu ketika datang seorang pasien, laki-laki, 60 tahun, di sebuah rumah sakit ternama. Saat mendengar bahwa "Brain wash" pada stroke dipopulerkan sebagai prosedur canggih untuk prevensi stroke, ia meminta dilakukan prosedur ini pada seorang Nevi. Baginya, biaya prosedur bukan menjadi masalah. Dokter terdiam sesaat, kemudian mulai memeriksa dan memberikan penjelasan. 

 

Pada kesempatan lain, pasien dengan stroke yang cukup berat juga datang dengan keinginan kuat untuk sembuh. "Brain wash" sudah dua kali dilakukan dan tidak membantu, dia dan keluarganya ingin dilakukan injeksi stem cell, intra-arterial. Sekali lagi, biaya prosedur bukan masalah, pasien dan keluarga mampu membayarnya. Dokter kembali terdiam, dan menghela nafas. 

 

Melakukan prosedur Nevi tanpa indikasi kuat memiliki banyak bentuk. Bisa berupa suatu prosedur dengan evidence base yang belum terbukti bermanfaat, atau melonggarkan indikasi prosedur. Anda bisa memasang stent, melakukan angioplasti, memasang coil atau prosedur apapun dengan indikasi longgar atau bahkan tanpa indikasi. Tentu saja, sebagai seorang Nevi, Anda bisa memilih kukuh untuk hanya melakukan prosedur sesuai indikasi medis. Anda bisa tegas berkata "TIDAK" meskipun jasa medis sangat menjanjikan dan pasien memaksa untuk dilakukan.

 

Saat melakukan prosedur, seorang Nevi bisa saja menjadi "peluru" company (kompeni?). Apapun prosedurnya, dia menggunakan device yang sama, meskipun ada device yang mungkin lebih baik dan lebih cocok untuk kasus tersebut. Kecuali, tidak ada satupun device yang bisa dipilih. Ada pesan dari seorang guru mulya "Adapt the device to the diseases, not the disease to the devices." Pilihlah device susuai kebutuhan penyakit, bukan menggunakan satu device untuk penyakit apapun, hanya karena ada vested interest.

 

Bagaimana menjaga Nevi? setidaknya ada dua cara menjaga Nevi, pertama dengan mengadaptasi global guideline untuk diterapkan di Indonesia.  Ada konsensus Nasional yang diadaptasi dari global guideline. Dengan demikian, prosedur yang dilakukan adalah prosedur sesuai dengan guideline kurang lebihnya, meskipun telah dimaklumi bahwa guideline bukan segala-galanya.

 

Kedua dengan menerapkan guideline ini di pusat-pusat pendidikan neurointervensi. Fellow alumni senter tersebut akan terbiasa mengikuti apa yang dia lihat saat belajar. Pusat pendidikan neurointervensi adalah lampu senter yang menunjukkan jalan yang benar bukan jalan yang sesat. Saat ada prosedur dengan indikasi terlalu longgar atau ada ilmu baru yang tampak "tak sesuai", maka lihatlah saja pada guru-guru besar neurointervensi dunia, guru-guru kita, apakah mereka melakukannya? Atau setidaknya bertanyalah kepada mereka, apakah prosedur yang baru dan belum tercantum dalam guideline bisa dan boleh dilakukan? 

 

Lalu berapa harga Nevi? harga seorang Nevi tentu saja lebih tinggi dari sekedar kebutuhan "sesuap nasi." Harga Nevi tentu lebih tinggi dari sekedar menjadi "peluru" company. Company adalah mitra yang membantu dan terlibat dalam kesuksesan prosedur neurointervensi, tapi bukan menjadi promotor prosedur, sehingga bisa bias pada indikasi.

 

Saat seorang Nevi memegang prinsip,"Mulya kala khidmah sepenuh hati," sebuah penggalan syair Derap Neurointervensi, maka harganya tak ternilai. Bendera boleh kusut, tapi tidak dengan nurani Nevi. Sesilau apapun cahaya dunia menerpa, Nevi melihat dengan kacamata ilmu bukan nafsu. Bukankah ada dunia lain setelah dunia ini? Dan disanalah harga sesungguhnya seorang Nevi akan terlihat, indah bermartabat atau vice versa.

No comments:

Post a Comment