Tak terasa, adik-adik saya sudah besar. Mereka telah mandiri. Mereka telah mampu memberikan manfaat pada lingkungan sekitarnya. Sebagai anak sulung, memang tugas saya sekedar mengantar mereka. Saat ini, saya mengawasi mereka dari jauh saja, dari dalam rumah yang nyaman dan dingin.
Semenjak mereka tumbuh besar, tidak banyak lagi orang yang mengenal saya, kecuali sedikit saja dari mereka. Biasanya mereka akan mengingat saya lagi, jika ada suatu masalah yang muncul. Masalah disekitar kamar, tempat saya tinggal. Maka, saat itu, nama saya akan disebut-sebut kembali.
Tugas saya sekarang hanya merawat beberapa bagian kecil saja, tidak seperti sebelumnya, yang merawat hampir seisi rumah. Meskipun tugas itu kini tidak banyak, namun tugas ini rasanya cukup penting.
Apabila ditanya apa peran penting saya saat ini, agak sulit menjawabnya. Namun, peran saya baru bisa dikenali apabila saya sudah tidak mampu bertugas. Bukankan ada ungkapan yang mengatakan, “menilai seseorang bermanfaat bagi sekitarnya atau tidak, lihatlah saat ia tiada. Jika semua orang mencari dan menyesali kepergiannya, dia adalah orang yang bermanfaat bagi lingkungannya. Jika tidak ada yang meributkan kepergian-nya, maka sesungguhnya dia selama ini ada, namun seolah tiada”
Jika saya meninggalkan tugas saya, maka seorang individu akan mengalami gejala kelumpuhan separo tubuh, gangguan lapang penglihatan, gangguan perasa. Pada beberapa kasus, akan muncul gejala gangguan kognitif, atau gejala “typical pure vascular parkinsonism.” Gejala parkinsonism yang sesungguhnya.
Saat saya tak mampu bertugas, masih ada yang akan berusaha mengambil peran saya, saudara kembar saya, yang berasal dari kamar belakang, menjulurkan tangan, berusaha membantu agar peran saya tidak hilang. Ukuran saya bisa pendek (short and dysplastic) atau panjang (long and hyperplastic).
Apabila bersama saya ada aneurisma, maka aneurisma ini umumnya kecil saja, sering tak tampak pada CT angiografi, namun jika pecah, gambaran perdarahan tampak diffuse pada CT scan. Kalau bersama saya ada AVM, maka lokasi AVM-nya dalam (deep), sulit dijangkau oleh tindakan bedah, dan seringkali berada disekitar ventrikel. Kalau saya bersama tumor, maka tumor itu adalah choroid papilloma, lebih jarang meningioma dan glioma.
Pernah satu ketika saya diabaikan. Pada seorang pasien dengan aneurisma pada P.com (posterior communicating artery). Aneurisma yang cukup besar ini menutupi tubuh saya yang mungil. Saat dokter bedah melakukan clipping pada aneurisma, saya ikut mati terjepit, uh…betapa sakitnya..! Maka, pasien yang mulanya tanpa defisit sebelum operasi, hanya nyeri kepala saja, sontak setelah operasi menjadi hemiplegi, hemianiopsia, dan hipestesia, ditambah gangguan kognitif signifikan.…….
No comments:
Post a Comment