Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Sunday, 19 August 2018

Stemcell pada stroke, waktunya sudah dekat ?

IV thrombolysis menjadi standar terapi stroke iskemik  dalam 4.5 jam, dan trombektomi menjadi primadona baru untuk large vessel occlusion. Sementara, neuroprotektan telah menjadi dongeng masa lalu yang mulai ditinggalkan. Pertanyaannya, mungkinkah ada terapi lain yang mampu memberikan benefit pada pasien stroke setelah itu ?

Pada 1 Agustus 2018, MASTERS-2, merupakan clinical trial fase 3, pemberian IV stemcell (multistem®), telah merekrut pasien pertama di Oregon US. Diberikan pada moderate to moderate-severe ischemic stroke, dengan target subyek penelitian 300 orang. Stemcell diberikan pada 18-36 jam setelah stroke, efektivitas akan dievaluasi dalam 3 bulan dan 12 bulan.

Peneltian sebelumnya, menyatakan bahwa pemberian intravenous stemcell aman tapi tidak memberikan manfaat pada stroke. Semua Neurolog tentu menunggu hasil riset ini dengan harap-harap cemas. Apabila hasil meyakinkan, maka tidak terlalu lama lagi, stemcell akan menjadi standar terapi pada pasien stroke,…kita tunggu saja…!

Thursday, 16 August 2018

Neurointervensi : Arti Merdeka...

Merdeka berarti...
Saat bisa prosedur tiap hari, tanpa ada batasan hari
Saat bisa datang, siang atau malam kala emergensi
Semua prosedur, kerjakan saja, tanpa pikir biaya lagi

Merdeka berarti...
Saat kau lihat aneurisma bagai kompeni
Sikat saja tanpa peduli, yang penting tanpa komplikasi
Saat kau lihat malformasi besar
Maju tak gentar tanpa gemetar
Tak ada yang antri, tak ada yang terlantar...

Merdeka berarti...
Saat bekerja sesuai indikasi, tanpa lupa kompetensi
Dengan tugas hanya dua saja
Menutup atau membuka pipa dalam kepala
Saat menutup, kau tahu kapan mulai kapan berhenti
Saat membuka, masih perlu kembali bertanya, apakah perlu dibuka ataukah dibiarkan saja...

Ada banyak prosedur neurointervensi..
Mulai stenting, coiling, embolisasi, angioplasti, sampai trombektomi...
Merdeka berarti...
Saat mampu bekerja sesuai guideline terkini
Tanpa restriksi, tanpa batasan asuransi...

Kami ini anak-anak negeri..
Terus bertekad untuk mengabdi..
Meskipun tiap hari mandi radiasi...

Dirgahayu Indonesia ke -73, 17 Agustus 2018

Tuesday, 7 August 2018

Wajah-wajah Indah di pintu Sorga…..

Kutatap wajah beliau, kedua orangtuaku…..
Tetap tak berubah, air muka tenang, hangat,  dengan selaut kedamaian
Garis wajah makin jelas terlihat, lukisan indah, bukti kerja dan doa yang tak pernah putus…
Garis itu terbentuk puluhan tahun, terlukis karena senyum, alunan indah kebahagiaan…
Garis itu terbentuk puluhan tahun, terlukis karena lelah, terpaan gelombang kesedihan…
Garis itu gambaran suka dan cita, 
gambaran duka dan cinta…..

Kutatap wajah itu…, makin menua, makin perasa…..
Wajah yang padanya hanya terpancar cahaya berbagi dan memberi....
Wajah yang tak pernah menghiba, meminta cinta, kecuali pada Sang Pencipta

Gerakan yang mulai melemah tak membatasinya bertanya…..
bagaimana anak-anakku,….bahagiakah dia ?.....
Memori yang mulai pudar, ingatan tak lagi berpendar…..
Namun,  masih ada yang tek lekang, dimanakah anak-anakku,…bahagiakah dia ?...

Hidupmu yang sepi sepanjang hari…
Tetap dapat membuatmu tersenyum karena memori….
Terkadang aku melihatmu tertawa sendiri…
Kau bercerita bagaimana bahagianya, 
tatkala menyerahkan telunjukmu untuk kugapai, 
saat aku mulai belajar berjalan….
Kau bercerita bagaimana senangnya, 
tatkala aku berhasil mengeja kata pertama,
yang kau ajarkan…..

Aku bertanya,…..
Adakah hidupmu sepi wahai Ayah, wahai Ibu….? 
Tatkala kami anak-anakmu sudah jarang menemanimu ?
Tatkala kami ditenggelamkan kehidupan dan sering melupakanmu ?

Beliau tersenyum dalam, dan hanya berkata lirih….
Bukankah nanti kita di alam kubur juga sendiri ?
Sepiku justru mengingatkanku, 
bisa berdoa sepanjang waktu untukmu…
Sepiku mendekatkanku padaNya…..
agar satu lagi pintaku padaNya bisa terwujud,
“Mengijinkan aku menunggumu di pintu Sorga, sebelum aku sendiri bisa memasukinya……….”