Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Saturday 17 October 2015

Siang itu di Batimurung


Siang itu di Makasar, kami mengantar guru kami mengunjungi Batimurung. Melewati air terjun dan jalan setapak, kemudian sampailah di depan mulut gua alam. Sebelumnya, sepanjang jalan, kami berdiskusi hangat soal prosedur-prosedur sulit neurointervensi, terutama brain AVM, membicarakan tentang filosofi, perjalan alamiah, dan kuratif terapi.

Seperti biasa, beliau membiarkan kami banyak cerita, lalu spontan menanggapinya. Saat saya bertanya tentang konsep nidus, kompartemen, feeding artery, draining vein, sulcal AVM, Gyral AVM beliau tidak menjawab, hanya tersenyum sambil mengungkapkan bahwa pemahaman paripurna tentang AVM memerlukan waktu dengan makin tingginya jumlah intervensi.

Cerita kembali ke mulut gua.  Gua ini cukup besar, gelap dan dingin. Kami sungguh tak tahu ada apa di dalamnya, benar-benar gelap. Setelah menyalakan senter kecil, barulah tampak ruangan dan dinding gua yang penuh dengan stalaktit dan stalakmit. Makin kedalam, ternyata ada banyak ruangan, bahkan satu ruangan dihubungkan oleh hanya satu lubang kecil, untuk masuk kedalamya harus membungkuk. Melewati lubang kecil itu, masuk lagi ke dalam ruangan yang juga terbagi beberapa ruangan. Kami berputar-putar, dan setelah puas menikmati gua, kami keluar kembali menuju mulut gua.

Pagi hari saat breakfast, sambil menikmati secangkir kopi hangat, beliau bercerita lagi soal gua Batimurung. Kemudian serta merta menjelaskan konsep, superselective catheterization, nidus, kompartemen, dan kuratif terapi AVM. 

Brain AVM adalah semacam gua gelap. Tidak mungkin kita mengetahui isinya hanya dengan melihat dari luar. MRI/MRA dan CT/CTA, hanya bisa menunjukkan tentang adanya gua, tapi tak mampu menjelaskan anatomi dan morfologi didalamnya. DSA yang merupakan gold standard, juga belum mampu menggambarkan secara menyeluruh tentang nidus dan kompartemen. Mengkaitkan dengan ruangan-ruangan dalam gua, beliau menjelaskan konsep nidus, single kompartemen, multiple kompartemen, multiple nidus, sulcal AVM, Gyral AVM dan bagaimana kompleksnya struktur anatomi AVM. Kesemuanya hanya bisa dipahami secara sempurna saat injeksi superselective dengan microcatheter dilakukan. 

Saat microcatheter masuk ke feeding artery, akan tampak bagaimana anatomi sebenarnya suatu AVM. Jika hanya berdasar DSA, artinya kita hanya menyinari mulut gua dengan sinar dari luar, bagian lebih dalam tetap saja tidak kita ketahui. Superselective injection, serupa dengan lampu senter yang kita bawa masuk dalam gua, mengenali tiap ruangan, dan mengidentifikasi satu demi satu apa yang terdapat di sana.

Setelah diskusi ditemani secangkir kopi hangat pagi itu, otak kami mulai meleleh, otak yang tadinya beku menjadi cair. Konsep-konsep itu, saat ini sepenuhnya kami pahami. Belum selesai kami manggut-manggut, beliau menyampaikan satu filosofi “ AVM is like a Dragon, a weapon on your hand is not so important if you don't understand the behavior of the Dragon.”

Thanks  a lot Sir.....!

No comments:

Post a Comment