Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Sunday, 22 October 2023

Pengampuan Stroke: Cahaya di Balik Mendung

Diawali dengan paparan mencengangkan, tentang sebuah Rumah Sakit (RS) di Vietnam yang telah melakukan tatalaksana stroke hiperakut, trombolisis (IVT) dan trombektomi (EVT), dengan jumlah masing-masing lebih dari 1000 prosedur per tahun. Sementara, komulatif masing-masing prosedur tersebut di RS seluruh Jawa Timur, tidak melebihi 100 prosedur. Satu RS dibanding seluruh RS dalam satu provinsi. Maka berkunjunglah ke RS Vietnam, namanya People’s Hospital 115. Bangunan fisik, jumlah tempat tidur, fasilitas dan sumber daya manusia tidak banyak berbeda dengan Indonesia. Adakah yang salah dengan tatalaksana stroke di Indonesia? Pertanyaan besar ini menggelanyut di otak para peserta.

Tiga hari ini, 20-22 Oktober 2023, panas yang melanda Surabaya, tidak melemahkan semangat para partisipan. Mereka adalan dokter spesialis Neurologi, Bedah Saraf, Radiologi, Dokter IGD dan perawat dari 20 Rumah Sakit di Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan implementasi program Kemenkes, RS Pusat Otak Nasional dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebagai penyelenggara regional. 

Stroke yang merupakan penyebab kematian pertama di Indonesia dan sudah cukup lama terbengkalai. Masih adakah cahaya di balik menggulungnya awan? masih ada angin segar di balik tingginya gelombang?

Setahun terakhir berjalan cepat, program digulirkan. Klaim terpisah obat trombolisis (alteplase) di luar paket InaCBG diwujudkan. Stratifikasi RS menjadi dasar, madya dan utama menjadi titik tolak evaluasi. Target agar 20 RS peserta melakukan IVT setelah program ini berlangsung, ternyata cukup melegakan, dimana 50% RS telah melakukan IVT. Walaupun jumlah IVT masih sedikit, pertemuan 3 hari ini telah menjadi tempat bertukar informasi dan menambal semangat yang luntur termakan usia. 

Jika program pengampuan stroke ini berlangsung sukses, dalam beberapa waktu kedepan, hasil bisa disaksikan bersama. Program penambahan fasilitas (CT scan, Cathlab), pemberian beasiswa fellowship dan peningkatan klaim layanan, merupakan bentuk nyata bahwa pemerintah cukup serius untuk menurunkan angka kematian akibat stroke yang menduduki peringkat pertama Nasional. 

Dibanding Vietnam, Indonesia terlambat menyadari betapa besar beban stroke terhadap sumberdaya manusia dan ekonomi. Berapa banyak anak putus sekolah dan berapa banyak keluarga terlantar karena stroke. Masyarakat miskin, menjadi semakin miskin karena stroke. Masyarakat kaya, menjadi tak berdaya karena stroke. 

Menjadi Stroke Hero di tempat kita masing-masing bekerja, pasti akan memberikan dampak dan manfaat, apapun bentuknya. "Yesterday I was clever, so I wanted to change the world. Today I am wise, so I am changing myself (Jalaluddin Rumi)."

Wednesday, 11 October 2023

Nevi Dalam Tarian Sufi


Siapa menginginkan rembulan,
jangan menghindari gelap malam

Siapa menginginkan bunga mawar,
jangan takut duri

Siapa mengejar cinta,
jangan melarikan diri 


Mengunjungi Konya, mengunjungi kota cinta. Satu setengah jam dari Istanbul dengan pesawat. Kota dengan aroma masa lalu, ibu kota kesultanan Seljuk abad ke-13. Kota yang tenang, tak ada hiruk pikuk, hanya aroma spiritualitas yang segar. Tempat Maulana Jalaluddin Rumi bersama para sahabat, guru dan murid-muridnya dimakamkan. Ada Syams Tabrizi, ada Al-Qunawi. Memang jasad sang sufi telah terkubur, namun tidak dengan karya-karyanya yang melegenda. Ada berbentuk prosa puitis atau prosa liris, namanya kitab Mastnawi. Ada esai-esai menyentuh kalbu, namanya Fihi ma Fihi. Ada banyak naskah lain. Semua terpelihara, terawat, telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa utama dunia.


Konon, saat Rumi didera kesedihan, setelah ditinggalkan oleh gurunya, Syams Tabrizi, dia berjalan ke pasar, mengunjungi muridnya, seorang pandai besi, sholahuddin. Saat kesedihannya memuncak, dia mendengar dentingan yang mengalun dari si pandai besi, menciptakan sebuah nada. Tubuh Rumi bergerak, hatinya berdzikir dipenuhi rasa duka dan cinta.

 

The Sufi whirling dervishes demikian tarian sufi ini kemudian dikenal. Tangan kanan menengadah keatas,tangan kiri telungkup ke bawah. Tengadah tangan kanan menerima hidayah, cahaya dan ilmu Tuhan, memasukkannya dalam sanubari. Telungkup tangan kiri berarti membagikan dan menyebarkan kembali kepada semua makhluk . 

 

Gerakan berputar, melawan arah jarum jam, melawan arus, sebuah putaran bermakna spiritual. Putaran yang berbeda dengan putaran roda dunia, melawan putaran nafsu aktivitas manusia, menyelisihi putaran pencari kenikmatan semata, bukan putaran runitas yang fana.  Putaran ini seperti putaran baut yang melepaskan diri dari mur. Putaran ini putaran kerinduan pada Tuhan, melepaskan diri dari cinta akan kebendaan. 

 

Penutup kepala yang tinggi menggambarkan batu nisan, menyadarkan manusia, kehidupan akan berakhir di sana.

 

Nevi mendapat dan menerima ilmu. Bukan untuk berhenti pada diri sendiri, kemudian mendekapnya. Namun menyebarkannya, memberikan manfaat pada sesama. 

 

Nevi berpikir dan bertindak melawan arus, berpikir alternatif, berpikir solutif.

 

Nevi bekerja tidak untuk hari ini, menanam benih kebaikan, untuk di panen pada kehidupan di akhir nanti.