Malam itu, gala dinner the 14th Delhi course 2019. Ada yang berbeda dari gala dinner tahun-tahun sebelumnya. Madam Zehra, seseorang yang termasuk generasi awal neurosurgeon wanita, membuka acara, mengundang Prof. Shakir menyampaikan misi perjalanan SNIF, dimana beliau adalah aktor utamanya. Yang sangat patut di catat dari apa yang disampaikan adalah, bahwa neurointervensi harus dikembangkan dengan membebaskan diri dari segala intervensi "company" (baca kompeni 😁), mengikuti jalan para founding father Neurointervensi, Prof. Lasjaunias dan Prof. Valavanis.
Malam itu, apresiasi tinggi diberikan kepada George Rodesch, past president WFITN, successor Prof. Lasjaunias, dan seorang guru yang sangat kompeten. Lecture yang disampaikannya begitu indah, menarik, dan seolah mengikuti kisah panjang yang mengasyikkan. Sudah beberapa kali tercatat beliau hadir di Delhi, dan ini yang ketiga. Pencapaiannya di bidang akademis di ceritakan oleh Prof. Michihiro Tanaka, current general secretary WFITN.
Bagi masyarakat Rajastan, memberikan penghargaan pada seseorang yang sangat dihormati adalah dengan memberikan tutup kepala merah, semacam mahkota para raja di sana. Malam itu, beliau mendapatkannya. Prof. Shakir yang memakaikannya.
Saat sambutan, Rodesch menyampaikan, bahwa beliau sangat terharu, karena apa yang diceritakan dan pujian tentang beliau lebih banyak bohong-nya, .....dan tawa hadirin-pun menggema.... Sungguh suatu sikap rendah hati yang patut diteladani. Lebih lanjut, beliau menyampaikan, apa yang dicapai hanya karena beliau beruntung dikelilingi orang-orang hebat yang mendukung dan memberikan apresiasi padanya. Bagi kami, adalah suatu kehormatan saat beliau menyampaikan sertifikat fellow bagi yang telah menyelesaikan program dan memberikan penghargaan pemenang poster.
Malam itu, kami menyadari, menjadi neurointervensionis tidak cukup hanya dengan melakukan banyak prosedur, banyak intervensi. Lebih dari itu, kami harus meneladani semangat mengajar para guru yang penuh energi, tak pernah terlihat lelah, dan lebih penting lagi adalah rasa rendah hati, tak merasa lebih tinggi dibanding yang lebih baru datang memasuki dunia neurointervensi. Mereka menyayangi para peserta dan menyayangi kami dengan sepenuh hati.
Catatan Gala Dinner, the 14th Delhi Course 2019.