Selamat Datang di Dunia Neurovaskular & Neurointervensi

idik

idik

Sunday, 11 January 2015

The Best Pianist Never Play Violin


Adalah Michihiro Tanaka, seorang Neurosurgeon sekaligus seorang Endovascular Neurosurgeon (Neurointerventionist) dari Kameda Hospital Jepang, yang menyampaikan ungkapan diatas. Sebagai seorang dokter yang mendapat dual training sekaligus, beliau menekankan pentingnya spesialisasi, dan hanya memilih satu diantara dua keahlian untuk menjamin dan mencapai Top Expertise. Beliau memilih hanya menjadi seorang Neurointerventionist saja.

Serupa dengan itu, jika mengikuti jalan Michihiro, seorang interventional Radiologist semestinya perlu memilih menjadi interventional Neuroradiologist saja, ataukah menjadi interventional Radiologist (neuro dan perifer) dan sekaligus diagnostic Radiologist.

Sedangkan seorang neurologist yang sekaligus neurointerventionis, juga sebaiknya memilih menjadi general neurologist ataukah akan  menjadi seorang interventional neurologist yang hanya sibuk dengan kasus-kasus neurovaskuler dan neurointervensi semata. Idealnya, seorang neurologist yang neurointerventionist hanya disibukkan dengan kasus stroke, neurovaskuler dan neurointervensi. 

Jika Top Expertise adalah sesuatu yang seharusnya dicapai, maka memilih satu subspesialisasi merupakan suatu keniscayaan. Di Indonesia, di rumah sakit senter pendidikan hal demikian mungkin telah dimulai, meskipun masih jauh dari ideal. Pengembangan divisi dan subspesialisasi yang optimal akan memunculkan banyak riset dan akan menjadikan senter tersebut pendidikan subspesialisasi yang baik. 

Problem yang terjadi di Indonesia adalah soal salary, gaji, fee, remunerasi dan sejenisnya. Sehingga, jika ini diaplikasikan saat ini, bisa jadi seorang neurointerventionist hanya akan duduk (tak) tenang tanpa prosedur apapun, mengingat sistem belum berjalan baik. Sampai saat ini, jadilah seorang neurointerventionist masih juga menangani pasien-pasien neurologi lainnya. Masih juga melakukan terapi pain dan epilepsi, serta merawat pasien movement disorder dan infeksi. 

Maka, bolehlah kita bernyanyi dengan iringan piano dan biola sekaligus, meskipun lagu yang kita nyanyikan berjudul “The Best Pianist Never Play Violin.”

No comments:

Post a Comment